Foto: Kondisi dermaga fasilitas penunjang TPI, rusak parah, jebol dan patah akibat direrjang gelombang. |
Mantan kepala Desa Sangiang, M. Saleh yang dihubungi oleh media ini beberapa waktu yang lalu mengatakan bahwa, pemerintah desa tidak punya wewenang untuk mengelolaan fasilitas umum tersebut.
"Kalau pasar salah tempat pembangunan, kalau diaktifkan bisa bau ikan karena tempatnya berhadapan dengan kantor Kepala Desa," Katanya.
Foto: Pasar Bahari Desa Sangiang |
Foto: Kondisi TPI |
Foto: Dermaga Desa Sangiang |
Dermaga yang dibangun oleh dinas perhubungan kabupaten Bima sebagai tambatan perahu sudah masuk usia 5 tahun, kondisinya mulai rapuh tak terawat.
Yang paling memprihatinkan adalah kondisi gedung TPI dan dermaga penunjang sarana prasarana TPI. Gedung TPI dicoret-coret, kotor, atap mulai terkelupas, bahkan sebagaian masyarakat menggunakan WC untuk buang air kecil, padahal kondisinya rusak. Sehingga bau kencing tidak lagi terbendung.
Belum lagi dermaganya yang tidak pernah digunakan sebagaiamana mestinya. Belum genap dua tahun, akibat gelombang musim barat kemarin, dermaga tersebut sudah jebol dan rusak parah.
Ke-4 tempat tersebut menjadi perhatian tersendiri bagi masyarakat, pasalnya selama tempat-tempat itu dibangun, tidak pernah difungsikan oleh lembaga terkait. Seolah dibangun hanya karena kepentingan proyek. Bukan untuk kepentingan umum.
"Seolah sengaja dibiarkan rusak, lalu muncul proyek perbaikan yang menghabiskan anggaran negara," Kata Igon salah satu pemuda Desa Sangiang.
Reporter: Furkan
Editor: Irdan