![]() |
Foto: Faisal Murtala menggunakan baju koko warna putih berpeci hitam. |
"Mohon maaf yang sebesar-besarnya bukannya saya sombong atau bagaimana. Tapi saya hanya merasa masih mampu. Saya hanya tidak ingin memakan yang bukan hak saya. Masih banyak yang lebih membutuhkan," Tutur Faisal saat ditemui media ini di kediamannya di dusun Lasinta.
Awalnya Faisal atau yang akrab di sapa Ama Fai ini merasa kaget dan tidak menyangka, bahwa nama istrinya Aminah terdaftar sebagai Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH). Namun, fakta berkata demikian.
Bahkan pencairan dana bantuan tersebut tidak diterima langsung oleh Faisal, melainkan dicairkan melalui agent Bank BRI kepada keponakannya.
Hingga akhirnya Faisal berinisiatif untuk mengembalikan uang sebanyak 500 ribu rupiah kepada pendamping KPH Desa Sangiang.
"Tidak mungkin saya terima, saya akan mengembalikannya," Beber bapak 5 anak ini.
Meski demikian, Faisal tidak mau menyalahkan siapa-siapa. Ia beranggapan bahwa, tenaga pendamping PKH salah sasaran atau keliru saat melakukan pendataan.
"Mungkin keliru saat bekerja, saya tidak tahu. Tapi jangan salahkan siapa-siapa. Mereka juga manusia bisa khilaf dalam bekerja," Paparnya.
Lebih lanjut, Faisal berharap kepada semua pihak terutama kepada pendamping PKH agar lebih teliti dan hati-hati dalam bekerja dan penerima manfaat PKH yang merasa sudah mampu agar mengalihkannya kepada yang lebih membutuhkan.
"Ya saya berharap, ketika kita masih mampu ya berikan kepada yang lebih tidak mampu. Bukan berarti kita tidak butuh, siapa yang tidak mau uang. Tapi ada yang lebih membutuhkan, masih banyak," Pintanya.
Faisal juga akan mengajukan permohonan pengunduran diri jika dalam waktu dekat bisa bertemu dengan pendamping PKH Desa Sangiang.
Faisal sendiri merupakan salah satu petani wijen di Pulau Sangiang Api, selain bertani dirinya juga beternak Kambing dan Sapi.
Furkan/Indikatorntb